Pendidikan Modern Itu Berbasis Minat dan Bakat

Selasa, 26 Januari 2021

Pendidikan minat dan bakat anak

Pendidikan Minat dan Bakat - Di zaman saya masih sekolah dulu, yang kata ‘sekolah’ itu identik dengan belajar bersama guru di sekolah. Pelajaran yang diajarkan juga hampir sama dari tahun ke tahun, bahkan buku pelajarannya pun sama dan bisa diwariskan ke adik kelasnya. 

Biasanya buku paket dipinjami oleh sekolah dan harus dijaga, supaya bisa dipinjamkan lagi ke adik kelas. Begitu seterusnya. Hingga kemudian berganti kebijakan, pemerintah memakai sistem CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif).

Namun saat ini seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi informasi,  dunia pendidikan pun banyak mengalami perubahan, terutama sekolah-sekolah swasta. 

Saat saya sudah menjadi orang tua kini, paradigma tentang pendidikan sudah berbeda dengan orang tua saya zaman dulu. Sekolah negeri sudah bukan menjadi prioritas. Mindset bahwa anak yang pintar pasti bersekolah di sekolah negeri sudah semakin terkikis.

Pemikiran-pemikiran modern tentang pendidikan banyak bermunculan. Misalnya tentang pembelajaran yang lebih mengutamakan pendidikan karakter dibanding kognitif, pendidikan yang berbasis minat dan bakat anak, atau pendidikan agama adalah kunci dari kesuksesan hidup, serta banyak pemikiran-pemikiran baru lainnya. 

Yang pada intinya bahwa tujuan utama sebuah pendidikan adalah kesuksesan hidup di masa depan.

Baca Juga: 

Benarkah Sekolah untuk Sukses?



Di pikiran banyak orang, terutama orang tua, tujuan sekolah adalah untuk menjadi orang sukses dan mapan. Meskipun banyak ahli pendidikan saat ini yang berusaha menggali kembali tentang tujuan utama pendidikan. 

Apa sih yang dimaksud dengan sukses itu?  

Apakah  sukses itu saat bisa meraih jabatan prestisius atau saat ia bisa memperoleh kekayaan yang luar biasa? 

Nah, definisi sukses memang akan berbeda-beda bagi setiap orang, termasuk bagi para ahli. 

Salah satu pemikiran yang sudah dianut beberapa praktisi pendidikan adalah sukses itu tatkala seseorang bisa memaksimalkan potensi diri sehingga bisa memberi manfaat yang banyak kepada lingkungan sekitarnya. 

Potensi diri inilah yang harus digali dari setiap anak. Sehingga sekolah yang mengambil prinsip ini biasanya mereka akan menyelenggarakan pendidikan yang berbasis minat dan bakat anak.

Mengapa Pendidikan Berbasis Minat dan Bakat Penting?




Mengetahui minat dan bakat itu penting bagi kehidupan seseorang di masa depan. Jadi setiap orang sebaiknya memang mengetahui minat dan bakatnya. 

Setiap manusia Allah ciptakan dengan karakter unik termasuk bakat yang ada di dalamnya. Minat dan bakat tiap orang tak ada yang sama.

Ada anak yang mungkin sudah terlihat minat dan bakatnya sejak dini, namun ada juga yang harus digali lebih intensif untuk menemukannya. 

Dari beberapa penelitian, orang yang bekerja sesuai dengan apa yang menjadi minatnya, hasilnya akan maksimal bahkan luar biasa. Definisi ‘minat’ secara sederhana adalah rasa suka terhadap sesuatu.

Baca Juga : 

Orang yang yang tidak berminat mengerjakan sesuatu, maka akan sulit mengerjakannya dengan senang hati. Mengerjakannya asal-asalan.

Berbeda ketika mengerjakan hal yang diminati, maka hati pun akan gembira saat melakukannya. Hasilnya juga pasti lebih baik dan akan maksimal karena dikerjakan dengan sepenuh hati.

Menggali dan mengetahui minat dan bakat anak sejak dini, membuat pendidikan sekolah yang dijalani tidak terasa sia-sia. Belajar bertahun-tahun hanya untuk sebuah nilai dan sebuah ijazah. Bahkan terkadang ilmu yang didapat di bangku sekolah tidak terlalu bermanfaat saat dewasa. 

Jika sudah mengetahui minat dan bakatnya, saat  harus menentukan pilihan jurusan kuliah, mereka sudah mantap dengan pilihannya. Mereka sudah bidang apa kelak yang akan ditekuni atau profesi apa yang sesuai dengan passion-nya. 

Kecenderungan saat ini pun, orang yang dicari adalah yang memang ahli dalam suatu bidang, bukan orang yang pandai semua bidang tapi dangkal. 

Kecerdasan intelektual pun bukan menjadi satu-satunya tolak ukur kesuksesan, khususnya di dunia kerja. Ijazah sudah bukan patokan utama, namun keahlian dan potensi spesifiklah yang dicari.

Kesimpulan 


Menstimulasi minat dan bakat anak sejak dini serta menekuninya akan mendukung semakin mendalamnya skill seseorang. Sehingga seseorang akan memiliki keunikan dibanding individu yang lain dan itu akan membantu dalam melewati berbagai persaingan di kehidupan ini.

Be First to Post Comment !
Posting Komentar

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9