Titipkan Asa di Kota Senja Kaimana Papua, Negeri Terasing yang Tak Lekang Oleh Waktu

Selasa, 31 Maret 2020

Selamat datang di kota Senja Kaimana Papua. Sebuah pemandangan senja yang indah dengan landscape warna jingga menyambut ramah sore itu. Semburat senja yang teramat seksi dan memukau, hingga mataku tak mampu berkedip sedikitpun. Sungguh, keelokannya membuatku tak berhenti berdecak kagum. 

Namun sayang, keindahan senja di Kaimana hanya mampu kusaksikan lewat layar smarthphone yang lebarnya 6,4 inch sembari memutar lagu fenomenal berjudul "Senja di Kaimana" yang dinyanyikan oleh Alfian, penyanyi kondang kala itu. 

Mendengarkan lagu legendaris yang hits di era 60-an dengan alunan nada melankolis. Tentu saja sangat mendukung imajinasi liarku yang sudah menumpuk rindu ingin menjelajah ke  kota di ujung timur Indonesia itu. 

Kan kuingat selalu
Kan kukenang selalu
Senja indah  senja di Kaimana
Seiring surya meredupkan sinar
Dikau datang ke hati berdebar
Kauusap tangan halus mulus
Di luka nan parah penuh debu
Senja di Kalimana dan kasihmu
Dalam jiwa hingga akhir masa

Sebuah syair yang syahdu. Benar-benar menggambarkan suasana di kota senja yang kerap disebut surganya Kaimana. 

Kaimana yang dikenal sebagai kota senja menyuguhkan lukisan alam yang tak biasa. Kala sore hari dengan panorama langit merah merona yang berada tepat di sebuah garis pantai Arafuru. Siapapun yang berkunjung ke sana pasti inderanya mampu menangkap kecantikan senja nun memesona.

Kota Senja Kaimana Saksi Bisu Sejarah Papua 




Jika suatu waktu bisa mengintip keindahan Papua, khususnya di Kaimana, tentu tujuannya bukan hanya sekadar liburan saja. Aku ingin membuat kenangan dengan pengalaman yang tak biasa. Ingin menciptakan perjalanan dengan tampil beda. Seperti kata bijaknya Benjamin Disraeli berikut ini: 

Like all great travelers, I have seen more than I remember, and remember more than I have seen. (Seperti Petualang hebat, Aku telah melihat lebih daripada apa yang kuingat,dan mengingat melebihi apa yang telah kulihat)

Hamparan pantai berpasir putih dengan ombak yang menenangkan, pulau-pulau karang, juga pohon-pohon hijau yang menyegarkan mata. Eksotisme Senja Kaimana pun tak kalah menariknya. 

Namun, petualanganku untuk menjejak langkah di bumi Papua tidaklah sebatas itu. Aku ingin menjejalajahi setiap tempat sembari menelisik setiap makna di dalamnya. Tentang Papua tempo dulu misalnya. Di mana untuk kali pertama sang Saka Merah putih telah dikibarkan di atas Tugu Untea (United Nation Temporary Executive Authority).

Sebuah Tugu yang menjulang tinggi di jalan Trikora yang menjadi tanda perjuangan Komodor Yos Sudarso yang gugur nyawa demi memperjuangan kebebasan wilayah Papua Barat dari Belanda.

Rasa takdzim dengan peninggalan sejarah berupa Tugu Untea, di pusat kota Jl. Trikora kalian akan disuguhkan pemandangan bangunan kuno berupa toko pencinaan yang berjejer rapi dan terawat. 

Masyarakat di sana melestarikan bangunan kuno tersebut dengan memanfaatkannya sebagai toko kelontong hingga toko bangunan. Ini sebagai bukti bahwa  mereka masih menjaga nilai-nilai kebudayaan agar tak gampang tertelan zaman. 

Tugu Untea saja mungkin belum memberikan kesan mendalam saat petualangan ke Kaimana. Maka dari itu, telusuri setiap daerah di Kaimana yang terasing dari wilayah  lainnya. Karena dulunya perang dunia II terjadi di Papua, tak heran jika saat kalian menelisik lebih jauh di kawasan pesisir pantai dan perbukitan di Kaimana. Sebuah peninggalan sejarah berupa meriam bertengger kokoh di sana.


Pernah membayangkan, kenapa sumber daya alam Papua hingga saat ini tetap melimpah?

Di zaman sebelum merdeka, Jepang dan Belanda yang ingin menguasai Papua kerap membangun sebuah benteng dan bungker untuk menjaga sumber daya alam Papua. Mereka tahu, jika Papua adalah daerah yang memiliki potensi alam yang tinggi sehingga Bungker dan Benteng tersebut dibangun di bawah tanah. Semua itu dilakukan semata-mata Sumber daya alam di Papua agar terjaga.


Sayangnya, saat peperangan besar dalam konflik perebutan Papua Barat, Belanda dan Jepang kalah. Sehingga armada yang dibangunnya pada tahun 1940-an tersebut tetap abadi di tanah Papua.

Ketakjuban tentang sejarah di kota Senja Kaimana belum berakhir. Petualangan justru lebih seru saat kalian menjejak langkah  di kampung Lobo yang terletak di kaki gunung Emansiri.

Sebuah kampung apabila dilihat di peta bentuknya menyerupai jankun burung. Hal ini erat kaitannya dengan cerita rakyat tentang burung Garuda yang menjadi lambang negara Indonesia. Legenda yang tetap membekas di hati masyarakatnya.

Tersebab waktu itu Presiden Soekarno pernah diasingkan oleh kolonial Belanda di penjara di Boven Digoel. Kemudian beliau bertemu dengan salah satu tokoh Kampung Lobo dan diceritakan tentang kegagahan dan keperkasaan burung Garuda.
Hingga akhirnya, presiden terinspirasi menjadikannya sebagai lambang negara.


Kampung Lobo yang berjarak 2 meter dan ditempuh dengan transportasi laut tidak hanya berkisah tentang Garuda saja. Ternyata di kampung tersebut didirikan juga sebuah Benteng Fort Du Bus yang merupakan Benteng pertama sekaligus tertua di Indonesia. Didirikan pada 24 Agustus 1928 oleh Belanda sebagai penanda tanah jajahan di kepulauan nusantara.


Mengintip Pesona Wisata Senja di setiap Sudut Kota Kaimana


Ada debar kerinduan membuncah saat pesawat yang ditumpangi mendarat di bandara Utarom Kaimana. Pemandangan laut lepas terlihat kentara. Semilir angin menggiring keindahan senja semakin terasa. Namun, keindahan senja yang dinanti-nantikan itu ternyata tidak selalu datang. Ada momen tertentu di mana senja merah terlihat tak sekadar senja.

Jika selama ini kita memahami senja hanya sebatas penanda waktu pergantian siang dan malam. Berbeda dengan orang Kaimana, untuk menyaksikan keseksian senja merah yang paripurna, mereka harus menunggu musim yang tepat. Di mana siang datang diiringi dengan jatuhnya air hujan deras menyibak awan dan menjadikan warna jingga sempurna memenuhi batas cakrawala di ufuk barat. 

Maka tak heran, jika banyak penikmat senja yang tidak ingin meninggalkan kenangan sia-sia saat mereka berkunjung di Kaimana. Mereka menjelajahi setiap sudut di kota Kaimana hanya untuk berburu warna jingga yang paripurna. Di mana sajakah?


Sebuah desa kecil yang terletak di pinggir pantai Kaimana. Saat sore tiba, warna merah lembayung yang menjadi warna khas senja, dengan senyum semringah akan menebar pesona di desa Trikora. Kalian tidak akan kecewa menjejakkan kaki di desa ini. Selain bisa menikmati panorama senja, berkenalan dengan masyarakat di desa Trikora juga menjadikan traveling semakin seru.

Menurut cerita, desa Trikora pada tahun 2019 menjadi desa pilihan program bakti negeriku yang bekerjasama dengan salah satu perusahaan telekomunikasi ternama terkait bagaimana mempromosikan potensi desa dengan digital center. Mereka diberikan training tentang kewirausahaan, bagaimana cara mengaplikasikan internet untuk bisnis, public speaking, juga marketing.

Foto : www.baktinegeriku.com

Antusiasme masyarakat  sudah tidak diragukan lagi. Sekitar 60 orang menyimak dengan seksama apapun pengarahan yang diberikan oleh Tim. Bukan perkara mereka orang desa yang terkesan manut dan nurut, tetapi mereka paham betul betapa desanya memiliki potensi yang luar biasa. Selain penghasilan sehari-hari diperoleh dari pertanian, destinasi wisata juga mulai dikembangkan oleh pemerintah setempat.

"Negeri Terasing" begitu julukan yang tersemat untuk Papua. Bisa juga ditujukan pada desa Trikora di Kaimana. Untuk alasan inilah, program bakti negeriku yang diberikan secara GRATIS ini harus dimanfaatkan dengan baik agar Kaimana lebih dikenal lagi oleh dunia luar.


Kaimana, daerah yang terletak di leher pulau Papua dengan luas 36.000 km2 yang terdiri dari lautan dan daratan, memang terkenal dengan eksotisnya senja yang berhadapan langsung dengan laut Arafuru. Selain Senja di Kaimana mampu menenangkan dan mendamaikan, semilir angin  di tepian pantai memberi  kesan suasana romantis, juga dramatis.


"Sebuah momen langka, saat aku membayangkan bisa duduk berdua dengan pasangan halal yang menghadap laut Arafuru. Sambil berbincang hangat dengan saling bertatap mata. Berlatar matahari yang perlahan terbenam menjadi saksi sebuah kisah.Tak ada yang membahagiakan selain menititipkan asa, kisah kita akan abadi bersama senja di Kaimana."

Taman Kota merupakan salah satu tempat romantis untuk menikmati senja. Apalagi jika menyaksikan matahari tenggelam bersama pasangan sembari menikmati kuliner khas ikan bakar yang menggoda. Menyeruput segarnya es kelapa, duh, dunia berasa milik berdua. Ditambah mendengarkan alunan syair melankolis di sepanjang tepian pantai taman kota. Hmmm .... rasanya surga dunia, bukan?




Kolam Sisir, begitulah masyarakat Kaimana menyebut sebuah teluk yang masih perawan. Salah satu surga tersembunyi yang tidak jauh dari pusat kota di mana airnya tenang, jernih, dan berwarna kehijauan sebab belum banyak terjamah oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.

Dikelilingi bukit-bukit hijau berhias pepohonan, suasananya damai, sehingga membuat siapapun bakal betah berlama-lama di kolam.


Baru-baru ini, Kolam Sisir merupakan obyek wisata yang sedang tren. Dengan akses yang cukup mudah, yaitu sekitar 20 menit dari Kaimana. Sebuah teluk yang sangat indah dengan beraneka jenis ikan di dalamnya.

Tak cukup memuja keindahannya sebagai wisata alam yang masih alami, tetapi di kolam Sisir kalian juga bisa menikmati sajian senja di Kaimana yang menakjubkan.  




Raja Ampat mungkin menyimpan lukisan alam tak terperi keindahannya. Tetapi di Kaimana juga menyajikan pesona alam yang tak kalah menakjubkan. Teluk Triton, sebuah teluk terletak di wilayah distrik Kaimana yang menawarkan keindahan surga yang nyaris sempurna. Di sini kalian bakal dimanjakan oleh pengalaman yang tidak biasa.

Diawali dengan pemandangan cantik saat melihat kemegahan mentari terbenam di peraduan. Perpaduan sempurna antara semburat jingga dengan birunya langit. Nyaris panorama teluk Triton bak lukisan senja.

"Kerajaan ikan" atau The Fist Empire menjadi julukan Teluk Triton yang kaya akan jenis ikan dan karang. Terdapat sekitar 959 jenis ikan dan 471 jenis karang yang hidup di bawah laut. Alasan lain yang membuat teluk Triton bak surga kecil jatuh di bumi, adalah pemandangan wisata baharinya yang memukau.


Di sini kalian tidak hanya menemukan keanekaragaman hayati yang masih terjaga dan menjadi magnet bagi pengunjungnya. Deretan bebatuan kartz yang diselimuti oleh pepohonan hijau, air laut jernih kehijauan, dan batuan karang yang lunak menjadi daya tarik yang tak boleh dilewatkan.

Telut Triton memang baru-baru ini menjadi sorotan para ahli biologi laut, penyelam, serta mereka yang mengaku penikmat senja karena pesona alamnya. Juga terkait keanekaragaman hayati, masyarakat sekitar benar-benar menjaga. Maka sangat cocok dijadikan sebagai daerah ekowisata yang potensi alamnya bisa dinikmati oleh generasi muda Papua selanjutnya.

Oh ya, menuju Teluk Triton tidaklah sulit. Kalian bisa menggunakan perahu motor berkecepatan tinggi atau perahu motor panjang dari pelabuhan Kaimana. Jarak yang ditempuh sekitar 2 jam. Bukan waktu yang lama bukan?

Dan jangan lupa, selain wisata alam yang memukau di teluk Triton, singgahlah di pegunungan Miami yang terletak di Tanjung Bitcari dan Kampung Mai-Mai distrik Kaimana. Di sana kalian akan menemukan lukisan zaman prasejarah mezolitikum ini, berderet sepanjang satu kilometer tebing batu. Lukisan yang bergambar telapak tangan, ikan, cicak, udang dan bunga. Sangat kentara jika di wilayah Kaimana masih menjunjung tinggi nilai Budaya dan adatnya.


Sudahkah Papua Menjadi Destinasi Wisata Hijau? 


Sebelum menjawab pertanyaan, mari jalan-jalan dulu ke Kampung Lobo kembali. Sebuah kampung yang ternyata memiliki sebuah keunikan dengan masih mempertahankan adat istiadat. Coba simak fakta berikut ini :


Salah satu media berita di Papua juga menjelaskan, bahwa ada tradisi unik masyarakat Papua yang masih dilestarikan hingga kini. Khususnya di Kaimana di mana beberapa suku memiliki tradisi unik bernama"Sasi nggama."

Sebuah tradisi lingkungan yang sudah turun temurun sejak nenek moyang hingga sekarang sebagai bentuk konservasi mempertahankan kearifan lokal. 

Menurut mereka pengelolaan perikanan dan pelestarian kawasan perairan akan sangat membantu kesejahteraan masyarakat sekitar.

Maka, simpulan dari ulasan di atas, Kaimana yang berjuluk "Kota Senja" ini sudah memenuhi syarat sebagai destinasi wisata hijau sesuai anjuran dari EcoNusa.

Sebuah yayasan yang mengusung visi pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan berbasis kearifan lokal. Baik menyangkut tentang pelestarian hutan, wisata pantai, maupun mempertahankan adat istiadat serta nilai-nilai sejarah di masa silam.

#BeradatJagaHutan
#PapuaBerdaya
#PapuaDestinasiHijau
#EcoNusaXBPN
#BlogCompetitionSeries

Sumber Artikel :

https://m.detik.com/news/berita/d-3109202/melihat-bunker-dan-meriam-peninggalan-pasukan-jepang-di-kaimana-papua-barat

https://www.google.com/amp/s/papuabarat.antaranews.com/amp/berita/425/masyarakat-kaimana-memiliki-tradisi-unik-jaga-lingkungan

https://blog.bumdes.id/2019/05/kota-senja-kaimana-memiliki-digital-center-untuk-mendorong-kesejahteraan-warganya/

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditpcbm/catatan-masa-lalu-mengenai-gambar-cadas-di-papua/

58 komentar on "Titipkan Asa di Kota Senja Kaimana Papua, Negeri Terasing yang Tak Lekang Oleh Waktu"
  1. Duh, baca apa saja tentang Papua ini memang istimewa. Pesona alamnya, kulinernya, sejarahnya, dan kopinya bikin merem melek. Kapan ya bisa ke Papua? Semoga Papua tetap hijau dan menaungi penduduknya yang unik budayanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo berdoa bareng-bareng mas supaya bisa ke sana. Hahaha

      Hapus
  2. Ini daerah Papua yang jauh dari bayangam saya selama ini Mbak. Kalau yang sering saya tahu,Papua iti laya alam dan budaya. Tapi dari tulisan Mbak, ternyata Kaimana yang ada di Papua ini kayak sejarah ya. Kaget juga waktu baca ada pecinan segala di sana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya.memang banyak sejarah yang tertinggal di di Kaimana Mbak. Jadi lengkap sih. Sejarah dan alam yang elok

      Hapus
  3. Tak terasa air mata saya merembes karena melihat keindahan senjanya walau hanya dari foto. Papua benar-benar macam surga yang luar biasa.

    BalasHapus
  4. Mupeng banget..... kapan bisa nyampe sana ya....

    BalasHapus
  5. Masya Allah keren emang Papua.. kapan tau aku bisa kesana juga lihat wisata plus budayanya.. ����

    BalasHapus
  6. Gak kebayang deh kalau bisa berkunjung ke Papua. Pasti seru sekali karena bisa melihat langsung keindahan alam yang jarang di temui di bagian manapun di Indonesia. Terlebih di Raja Ampatnya dengan surga bawah lautnya.

    BalasHapus
  7. Kereen ... Berasa lagi jalan-jalan virtual. Jadi penasaran, pengen kesana

    BalasHapus
  8. Jelajah Kaimana...serasa udah di sana...

    Indah bange ya...

    Semoga kelak bisa memikmati alam Kaimana...

    ��

    *NN Bumil*

    BalasHapus
  9. Salah satu tempat yang ingin kukunjungi

    BalasHapus
  10. Keren banget, berasa sedang menapaki tanah Papua😍😍

    BalasHapus
  11. Sudah sering dengar keindahan alam papua, dan sekarang baca artikel ini serasa ikut bertualang sendiri. Makin mupeng deh untuk menjelajahi alam papua yang indah. Apalagi ada sejarah bangsa indonesia juga di sana. Paket lengkap

    BalasHapus
  12. ... dan salah satu impianku adalah menikmati menikmati secara langsung sepenggal surga yang Tuhan titipkan di bumi Papua 😍😍

    BalasHapus
  13. Membaca tulisan ini, rasanya pengen banget bisa berkunjung ke Papua suatu saat nanti. Khusus Kaimana, selain alamnya yg elok juga punya warisan sejarah yg tak ternilai ya

    BalasHapus
  14. aku pengen wisata ke sini, ternyata banyak objek menarik.

    BalasHapus
  15. Senja di Kaimana itu salah satu lagu nostalgia favorit ayah saya. Hehehe. Kaset/ CD nya diputar terus itu di rumah. Iya, ayah saya sampai sekarang masih pakai kaset dan CD, gak kenal Spotify atau YouTube. Kekeke. Masih tradisional banget.

    BTW kalo ngomongin Papua gak bakal ada habisnya yaaaa. Benar-benar sekeping surga di Bumi.

    BalasHapus
  16. Saya sudah banyak sekali mendengar, membaca, dan menyaksikan keindahan Papua lewat layar televisi, Mbak Malica. Dan itu membuat saya ingin segera ke sana. Menyaksikan dan menikmati keindahan alamnya, termasuk icip-icip kulinernya. Semoga saya bisa segera ke sana. Aamiin.
    terima kasih ceritanya, Mbak Malica.

    BalasHapus
  17. Saya tuh, dari dulu terpikat banget sama pesona Papua, sampai-sampai semua literasi tentang papua pasti dilahap habis. Sayangnya, belum sekali pun ke sana euy.

    BalasHapus
  18. Selalu suka berbicara ttg Papua dimana dulu sy pernah kerja dsana. Ada rasa yg senantiasa memanggil kpn ke sana lagi. Tinggal tunggu sponsor saja ini

    BalasHapus
  19. Semoga Papu makin aman dalam banyak hal ya, dan semoga juga suatu saat bisa melihat Papua dari dekat.

    BalasHapus
  20. Papua tuh surga tersembunyi banget deh. Yang bikin aku makin takjub masih ada masyarakat yang menjalankan tradisi tidak mengeksplor hasil hutan dengan berlebihan. Ada masa mereka ga boleh berburu atau memanen sesuatu dari hutan. Dan ini membuatku paham, mengapa hutan dan tumbuhan di sana masih terjaga dengan baik. Semoga tidak punah dan tergerus eksploitasi berlebihan

    BalasHapus
  21. Indah sekali ya destinasi Kaimana..sayang ongkos nya mehel sekali...tapi kalau ada kesempatan sy mau bngt ke Papua melihat alamnya yg indah

    BalasHapus
  22. Banyak hal yang bisa dilihat di papua. Selain keindahan alamnya, sejarah republik ini juga banyak ditorehkan dari sana. Terkait burung garuda, saya pernah baca sejarah, pembuatnya kalau gak salah sultan hamid dan baru tahu ada cerita soal burung itu di papua

    BalasHapus
  23. Indah ya alam Papua. Semoga kita ada rezeki untuk berkunjung ke sana. Berharapnya sih kalaupun pariwisata Papua nanti ngehits, kelestarian dan keindahan alamnya tetap terjaga.

    BalasHapus
  24. Papua...semoga semakin merasakan kesejahteraan ya, kasian soalnya... begitu luar biasa indahnya alam Papua, mestinya sebanding dengan peningkatan ekonomi rakyatnya

    BalasHapus
  25. Indah banget ya Kota Kaimana. Ngeliat foto-fotonya aja udah bikin iri nih Kak. Semoga nanti aku punya kesempatan untuk berkunjung ke Papua juga. Dari dulu pengen banget soalnya.

    BalasHapus
  26. buat saya yg rumahan, baca artikel wisata & penjelajahan seperti ini bikin mupeng bgt.
    apalagi ulasan tentang tanah air bagian timur. Terkenal indah alamnya.

    BalasHapus
  27. aku auto nyanyi deh ..lagu ini legenda banget, sampai terbayang beneran seperti apa indahnya senja di Kaimana, Papua juga senja-senja lain di sana. Papua sedemikian lengkap ya..Indonesia harusnya bangga memilikinya!

    BalasHapus
  28. Tak hanya keindahan alamnya yg memukau,,.

    Papua punya banyak cerita sejarah yg menarik ya mbak

    BalasHapus
  29. Huaaaa Kaimana itu kota senja impianku banget sejak dulu
    Aku bahkan pernah menuliskannya di salah satu artikel blog, tentang destinasi impian di 2020 ini. Sayangnya situasi lagi kayak gini, rencana perjalanan ditunda semua huuhuhuu

    Semoga Papua tetap hijau dan lestari ya

    BalasHapus
  30. Aku paling suka dengan wisata sejarah. Rasanya bertambah ilmu dan bikin makin cinta sama Indonesia. Papua suatu saat aku akan ke sana

    BalasHapus
  31. Kaimana ini adanya di Papua ya ?
    Saya mendengar kata Kaimana ini juga dari lagu 'Senja di Kaimana'
    Menurut saya 'Kaimana' ini adalah nama kota yang cantik, cocok juga kalo dijadikan nama anak perempuan ya heheheh

    BalasHapus
  32. Kaimana sungguh indah senjanya. Seakan sang matahari begitu dekat, sehingga alam menjadi merah.
    Baguuuuuus banget!

    BalasHapus
  33. gilak, keren banget kotanya. jadi ingin kesana dan menghilang sejenak dari rutinitas

    BalasHapus
  34. Itu lagu kesukaan Bapakku Rahimahullah. Dulu, beliau suka sekali memutarkannya di rumah sehingga kami anak-anaknya ikutan akrab dengan lagu tersebut. Mungkin juga lagu itu diputar Bapak Rahimahullah kerena beliau pernah bekerja beberapa tahun di Papua. Jadi, semacam bernostalgia gitu. Ini juga yang bikin saya penasaran pengen banget bisa berkunjung ke tanah Papua.

    BalasHapus
  35. Papua memang eksotik, andai saja sarana transportasi kesana agak murah tentu ingin melihat keindahannya secara langsung

    BalasHapus
  36. Alam Papua memang benar2 indah dan mempesona. Sedari dulu ingin sekali bisa melihatnya secara langsung. Semoga suatu saat bisa menyaksikannya sendiri. Btw baru tahu ttg sejarah awal burung garuda bs jd lambang negara. Ternyata terinspirasi sr orang kampung Lobo di Papua. Ga nyangka euy..

    BalasHapus
  37. Wah ternyata banyak banget destinasi wisata di Kaimana ya. Jadi pingin ke sana suatu saat nanti. Papua menjadi kepulauan yang belum saya sentuh nih di Indonesia.

    BalasHapus
  38. Dulu saya mengenal Papua sebagai daerah yang rawan konflik. Ternyata kekayaan alam yang indah cukup banyak ya. Wajar saja jika sektor wisata alam di Papua terus digaungkan untuk lebih dikenal di dunia

    BalasHapus
  39. Papua memang surga kecilnya Indonesia, ada ada saja tempat menarik di Papua, unch semoga suatu hari nanti bisa ke sana

    BalasHapus
  40. Kekayaan alam yang Indah di Papua ternyata sangat banyak. Jika di eksplorasi dengan benar2 maka akan memberikan kesejahteraan bagi penduduknya. Dan wajar saja Papua sekarang banyak diminati oleh wisatawan dari domestik maupun mancanegara untuk mengunjungi keindahan alamnya

    BalasHapus
  41. baru tau tentang Kaimana di Papua nih, indah bangeeet ya disana:') bener bener seperti surganya dunia<3

    BalasHapus
  42. Papua, selain banyak wisata alam yang Indah, wisata sejarahnya juga bagus dan menarik ni buat di eksplor. Dan emang bener. Senjanua cantikk. ����

    BalasHapus
  43. Ma Syaa Allah Tabarakallah Indah sekali ya, Semoga suatu saat bisa menjejakkan kaki ke tanah Papua ya

    BalasHapus
  44. Papua, baik hijau maupun biru, dua-duanya mempesona. Gak heran sih kalau ramai banget wisatawan yang ngunjungin Papua. Even aku sendiri sangat ingin meninggalkan jejak kenangan di sana.

    BalasHapus
  45. Aku penasaran betul dengan kota senja bernama Kaimana ini di Papua ini, berkat postingan ini aku jadi tahu. Selain itu kaya sekali wisata hijaunya, pasti menarik wisatawan domestik maupun luar negeri ya, semoga terus lestari dan tidak rusak :D

    BalasHapus
  46. Makin besar pemasarannya tentang papua. Pantai dan semua alamnya bener2 punya daya tarik yang manggil2 ingin dikunjungi :D

    BalasHapus
  47. Papua memang salah satu destinasi wisata alam yang memang dituju, di sana banyak memberikan makna baik adat, budaya dan alam yang menyejukan. Kapan ya ke Kaimana pasti menyenangkan banget ke kota senja ini.

    BalasHapus
  48. Papua ternyata menyimpan banyak mutiara ya.. kukira hanya Raja Ampat saja mutiara di Papua. Luar biasa cantiknya. Semoga kelak diberi kesempatan mengunjungi Papua.

    BalasHapus
  49. Semoga suatu saat bisa menjejakkan kaki di papua..dan merasakan langsung keindahan mereka..amin 🙏🙏😇😇

    BalasHapus
  50. Heran deh, Papua ini memang gaada obatnya. Wisata-wisatanya bener-bener amazing banget, adat-istiadatnya juga kental banget. Selain itu orang-orang papua juga lucu-lucu dan jago banget yang namanya nyanyi. Semoga suatu saat bisa berlibur ke daerah Papua :a

    BalasHapus
  51. waaah, bahkan Belanda dan Jepang itu berebut ingin menguasai Papua karena kekayaan yang tersimpan di Papua itu luar biasa yaaa.
    saatnyalah kita menjaga dan mempertahankan semuanya jangan sampai ada yang merebutnya lagi.

    BalasHapus
  52. Saya pengen banget bisa ke Papua, ternyata di Kaimana ini banyak peninggalan sejarah dr jaman Jepang ya.
    Papua memang kaya, gak heran klo banyak penjajah yg datang ke Indonesia.

    BalasHapus
  53. Keinginan untuk sampai di Papua rasanya belum hilang. Banyak banget tempat menarik disana dengan kebudayaan dan wisata alam yang alami yah. Kolam sisir nya pasti cakep banget tuh apalagi masih perawan banget belum banyak sentuhan yah.

    BalasHapus
  54. Ini tulisan kedua yg kubaca tentang kaimana. Ya allah mbaaaak, itu pict senja di sana bikin baper lho. Beneran. Seperti senja yg ada di mataku. Menikmatinya dengan kekasih pasti akan menambah heroin cinta di antara keduanya. Sungguh aku berdoa semoga suatu hari bisa diboyong suami ke sana bersama anak2. Pengen nyaksikan langsung senja di sana.

    BalasHapus
  55. Keren banget mba lokasinya. Aku paling suka liat daerah yang masih belum terjamah kayak danau sisir gitu. Bisa terjaga awet begitu pasti karena masyarakatnya masih peduli dengan budaya.

    Di enggano juga ada yang seperti danau sisir ini, tapi ketika kami berkunjung ke daerah sana banyak suara gergaji mesin, rupanya masyarakat sekitar sedang membuka lahan, entah untuk apa. Sayang sekali

    BalasHapus
  56. Papua memang luar biasa, pantas saja banyak yang menyebutnya istimewa
    dan banyak yang ingin berkunjung ke sana. Semoga kapan-kapan bisa main ke sana.Karena banyak banget tempat-tempat yang bisa dikunjungi dan memiliki cerita

    BalasHapus

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9