Arky Gilang Wahab: Pejuang Sampah dari Banyumas

Rabu, 30 November 2022

Sampah merupakan masalah yang komplek bagi masyarakat Banyumas. Bahkan pada tahun 2018, kabupaten tersebut mengalami kondisi darurat sampah. 



Hal ini terjadi karena produksi sampah, baik dari rumah tangga maupun instansi yang menumpuk dan proses penguraiannya tidak sebanding dengan jumlahnya.


Bermula dari keprihatinan terhadap kondisi tersebut, terutama di desanya, Banjaranyar, Arky Gilang Wahab yang merupakan sarjana dari Fakultas Teknik Geodesi dan Geomatika ITB mengembangkan kreativitas. 


Langkah kecil Arky ternyata berdampak besar, bukan hanya pada desanya, tetapi juga masyarakat Banyumas secara keseluruhan.


Mengenal Sosok Arky Gilang Wahab


Bagi pecinta lingkungan hidup, nama Arky sudah sangat terkenal. Sosok muda tersebut sangat gigih dan tidak mengenal risih berbaur dengan sampah setiap hari. 


Ide dan ketertarikan Arky pada masalah sampah bermula dari tidak beroperasinya tempat pembuangan akhir atau TPA dan minimnya perhatian publik terhadap sampah.


Arky merupakan duta petani milenial di Banyumas. Untuk mengatasi masalah sampah, pemuda satu ini memanfaatkan biota lokal, yaitu maggot. 


Maggot adalah larva dari lalat jenis BSF. Jenis ini mempunyai kemampuan untuk mengurai sampah lebih maksimal dibanding lainnya.


Menurut Arky yang juga founder Greenprosa, budidaya maggot sangat penting untuk menjaga kelestarian lingkungan dan menciptakan ketahanan pangan. 


Hasil olahan limbah rumah tangga dan instansi tersebut dapat menjadi pupuk organik yang menyuburkan tanaman dan menjaga dari residu bahan kimia.


Kenapa Memilih Maggot Sebagai Alternatif Menangani Sampah?


Sebenarnya sebelum Arky mengenalkan maggot sebagai biota untuk membantu mempercepat penguraian sampah, sudah banyak yang menggunakan jenis lain. 


Tidak sedikit mikroba yang dipercaya dapat merubah sampah organik menjadi pupuk dan mengatasi masalah lingkungan hidup yang menjadi PR di banyak tempat ini.


Pemilihan maggot berdasarkan pada efektivitasnya dalam menguraikan sampah. Menurut arky, sebelumnya tidak langsung memilih maggot tetapi proses composting. 


Ternyata dengan cara ini banyak menemukan kendala, seperti kurang efektif, perlu waktu lama dan butuh tempat yang luas. Karena keunggulan maggot, akhirnya menjadi pilihan.


Dalam melaksanakan programnya, Arky tidak sendiri. Pemuda yang kini menjadi pebisnis sampah ini menggandeng Kelompok Swadaya Masyarakat atau KSM. 


Dengan bekerjasama, semakin banyak sampah yang dapat ditangani dan dimanfaatkan untuk pelestarian serta ketahanan pangan.


Saat ini tercatat 5.800 rumah dan 80 instansi atau sekitar 16 truk sampah yang dikelola Arky dan tim setiap hari. 


Bermodal 5 gr maggot, Arky yang awalnya hanya dibantu oleh adik ipar, kini bisa mengatasi masalah sampah di Banyumas. Setiap hari tidak kurang 5 ton sampah yang ditampung dan diolah sehingga bermanfaat untuk ketahanan pangan.


Tantangan yang Dihadapi


Pada saat memulai program, langkah Arky tidak mulus. Masalah modal dan tempat menjadi kendala utama. 


Namun berkat kegigihannya, satu persatu kendala tersebut dapat teratasi. Arky juga mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga langkah yang awalnya kecil kini bisa menjadi solusi masalah lingkungan di Kabupaten Banyumas.


Bukan hanya perumahan dan instansi, Arky juga mengelola sampah dari pusat hiburan dan kafe. 


Bau sampah yang menyengat menjadi persoalan yang sering dibawanya sampai ke rumah. Anaknya pun sempat protes karena sang ayah yang setiap pulang membawa aroma kurang sedap.


Arky juga harus mengesampingkan gengsi ketika mengambil sampah dari kafe dan bertemu temannya sedang bersantai di lokasi tersebut. 


Tekad dan semangat Arky untuk melakukan hal kecil guna menjaga kelestarian lingkungan dan ketahanan pangan mengesampingkan semua kendala tersebut.


Kini Arky mengenyam buah dari hasil kerja keras yang dilakukannya sejak tahun 201. Sarjana dari ITB ini terpilih sebagai penerima SATU Indonesia dari Astra, anugerah bagi generasi muda yang melakukan langkah perubahan dan berkontribusi langsung pada masyarakat.


Jika Arky bisa, kita semua pasti bisa. Banyak hal kecil yang dapat dilakukan, akan memberi dampak besar terhadap masyarakat sehingga bisa berubah ke arah lebih baik. Kini saatnya kita melihat sekitar, apa yang bisa kita lakukan.


Bukan masalah seberapa besar kontribusi yang dilakukan, tetapi berani memulai dan berperan aktif dalam masyarakat merupakan langkah besar. Tidak mustahil, dari hal kecil tersebut dapat membawa perubahan besar dan menyeluruh serta berdampak sosial luas seperti yang dilakukan Arky.  



Be First to Post Comment !
Posting Komentar

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9