Inner Child: Bangkit dari Luka Menuju Performa

Selasa, 09 Agustus 2022

Tidak sedikit orang yang dihantui rasa sakit hati atau kecewa pada diri sendiri terhadap keadaan sekarang, termasuk saya. Makanya saya bersyukur ketika di komunitas IIDN berkolaborasi dengan Ruang Pulih menghadirkan program Inner Child Healing Ambasador For Indonesia.



Apa itu Innerchild Healing Ambassador? Saya sudah menuliskannya
di sini. 

Pada intinya program tersebut sangat membantu saya dalam pemulihan jiwa, juga belajar memeluk Inner child atau luka masa kecil yang terus terbawa dan mempengaruhi kondisi psikologis saya sampai dewasa.

Saya pun mengucapkan banyak terima kasih kepada Ruang Pulih yang dibentuk oleh Intan Maria Lie ini telah mengadakan webinar dengan mengundang para pakar. Yang tujuannya membantu setiap orang yang mempunyai inner child untuk memahami serta menyembuhkan diri sendiri.

Memahami tentang Inner Child

Setiap orang mempunyai peristiwa masa lalu yang membekas dan tidak dapat dengan mudah untuk terlupakan. Bahkan bisa berdampak pada sikap setelah dewasa. Memahami bahaya dan perlunya penanganan inner child yang terjadi pada seseorang, maka diadakan acara Parade Happy Inner Child.

Nama acara ini sengaja menggunakan istilah parade karena memang diselenggarakan dalam beberapa waktu berbeda secara berurutan. Pada sesi pertama hadir sebagai pembicara seorang psikiater kondang, Dr I Gusti Ray Wiguna, Sp, KJ. Selain itu juga mengisi secara virtual Adji Santosoputro Penulis buku dan Founder Jeda Wellnest dan Santosha  Emo Healing Center.

Dalam acara tersebut banyak dibahas mengenai penyebab terjadinya inner child dan cara mengatasinya. Inner child masih membekas sehingga berpengaruh sampai sekarang.

Hal dapat terjadi karena perlakuan kurang menyenangkan yang diterima baik dari orang tua, teman maupun lingkungan. Luka pengasuhan ini bisa berdampak dengan bentuk melakukan hal yang sama, meratapi kejadian tersebut dan menyebabkan seseorang kehilangan rasa percaya diri.

Bagaimana menghadapi Inner Child?

Menurut dr. Rai, banyak orang yang menemukan berbagai masalah secara mental seperti bipolar, mudah marah, emosional karena hal tersebut.Orang biasa mendistraksi masalah dengan kesibukan sehingga tidak terlihat.

Sedangkan seharusnya tidak seperti itu cara mengatasi. Beban tersebut harus dikeluarkan, dituntaskan sehingga tidak meninggalkan dampak buruk. Akibat jangka panjang bisa menyebabkan insecure yang berkepanjangan.

Lanjutnya, jika merasa luka, jangan lari tapi harus mendampingi diri sendiri dan mengasuh agar luka tersebut sembuh. Caranya adalah reparenting. Kita harus terbuka dan berbicara pada diri sendiri untuk mau memaafkan masa lalu tersebut.

Pada kenyataannya, menyadari luka yang ada pada diri sendiri tidak mudah. Banyak yang bukan mencari penyembuhan, tetapi justru menyalahkan orang lain. Sebagai contoh, ketika menjadi orang tua yang keras pada anaknya.

Bukan mencari cara bagaimana dapat mengendalikan emosi tersebut, namun justru menyalahkan orang tua karena dulu melakukan hal yang sama. Sedangkan untuk bisa sembuh 100% harus berasal dari dalam diri sendiri. Orang lain hanya bisa membantu dan support. Namun untuk bisa sembuh secara total tergantung dari masing-masing.

Pada tahap serius penderita inner child dapat mengalami depresi. Sedangkan untuk sembuh tidak selalu harus menggunakan obat. Menyadari kondisi dan berusaha mengendalikannya jauh lebih penting.

Masalah inner child bisa lebih serius jika orang yang mengidap tidak menyadarinya. Hal ini menyebabkan merasa tidak ada yang perlu diperbaiki. Sedang jika tidak segera teratasi bisa berdampak pada kualitas kehidupannya secara psikologis. 

Sedangkan menurut Adji Saputra, reaksi yang terkait dengan inner child  berupa pelampiasan dengan marah mengumpat, melempar barang dan hal kurang sehat lainnya. Marah yang terpendam juga kurang baik dan dapat berakibat fatal.

Untuk mengatasinya harus dengan melatih diri sendiri untuk bahagia. Berdamai dengan masa lalu itu suatu keharusan. Menerima bahwa apa yang terjadi memang sudah seharusnya dan kehendak Tuhan.

Langkah untuk mengendalikan adalah dengan memahami bahwa terikat dengan masa lalu yang kurang menyenangkan tidak baik. Secara bertahap, hal tersebut harus dilepaskan. Tujuannya adalah memberi ruang untuk rasa bahagia datang dan mengisinya.

Cara menghadapi inner child

Masalah inner child sulit hilang jika tidak ada semangat untuk menghilangkannya.  Karena itu perlu membangun kesadaran untuk tidak menyalahkan pada diri sendiri maupun pencetus masalah tersebut. Dua hal ini justru menjadikan masalah tetap melekat dan tidak mendapatkan jalan penyelesaian. Cara untuk mengatasi dengan:

1. Menerima keadaan masa lalu

Semua orang hadir dengan masa lalu, menyenangkan maupun tidak, saat ini kita tidak bisa mengubahnya. Hal yang dapat dilakukan adalah menerima semua keadaan masa lalu tersebut dan berdamai dengan diri sendiri.

2. Reparenting

Cara kedua adalah reparenting. Langkahnya adalah membawa diri kita pada masa kecil ketika luka tersebut datang. Kemudian meyakinkan diri bahwa semua baik-baik saja. Berikutnya mengajak diri untuk mau menerima kondisi tersebut dan mengambil pelajaran apa yang bisa dan tidak boleh dilakukan. Langkah ini sangat efektif untuk bisa menerima keadaan. 

3. Melepaskan emosi

Emosi yang terpendam sangat berbahaya. pada titik tertentu bisa meledak dan berakibat fatal. Keadaan jiwa ini harus tersalurkan dengan benar. Langkahnya adalah dengan melakukan hal-hal positif.

Pengelolaan inner child yang tepat dapat membantu penderita untuk sembuh dan mengembangkan performanya.  Dengan demikian bukan hanya menjadi pribadi yang bahagia, tetapi bisa menggali potensi dan mengembangkannya.

Masing-masing pribadi bertanggung jawab untuk menyembuhkan diri sendiri. Pihak luar hanya bisa support namun niat untuk lepas dari bayangan masa lalu harus tumbuh dan berasal dari masing-masing orang.

Masalah inner child atau luka masa kecil bisa berakibat fatal pada diri seseorang. Karena itu harus diatasi dan dikelola dengan cara yang benar. penanganan secara bertahap dapat menyembuhkan secara total. Namun proses penyembuhan harus berasal dari diri sendiri.

Be First to Post Comment !
Posting Komentar

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9