Indscript Creative, Wadah Berbisnis dan Menulis Perempuan Kreatif

Jumat, 01 Mei 2020
Indscript Creative memberdayakan perempuan

Siapa yang tidak kenal dengan Indari Mastuti. Perempuan mandiri dan kreatif yang tidak henti-hentinya memiliki ide cemerlang untuk memberdayakan perempuan dari rumah. 

Sosok inspiratif yang patut dijadikan panutan oleh semua kaum perempuan. Bahwa perempuan mampu berkarya dari rumah. Perempuan dapat menciptakan banyak peluang dari dalam rumah dengan syarat tidak berhenti bergerak.

Tidak hanya itu, kesuksesannya di masa kini tidak lepas dari tekadnya yang kuat saat memutuskan untuk melepaskan karirnya dari perusahaan telekomunikasi. 

Kini, bersama Indscript Creative, Indari Mastuti terus berinovasi tanpa batas. Bergerak dari satu ide ke ide  kreatif lainnya. Mengevaluasi, kemudian bergerak kembali demi menghasilkan karya yang tidak biasa.

Semua usahanya yang tak kenal lelah demi berbagi kebaikan pada banyak perempuan untuk berdaya di tengah keterbatasan. Tak heran jika komunitas yang anggotanya didominasi oleh perempuan ini selalu nampak gemilang. 

Kilas Balik Indari Mastuti Mendirikan Indscript Creative


Mulailah sesuatu dari apa yang kau cintai. Niscaya kemudahan akan kaudapatkan. Indari mengaku jika dia menyukai tulis-menulis sejak tahun 2004.  Kemudian di tahun 2007, dia memantapkan diri untuk fokus menulis. Hingga masa kejayaan menjadi karyawan di salah satu perusahaan telekomunikasi pun dilepaskan. 

Kesuksesan Indscript creative

Hari demi hari dilaluinya dengan bahagia melalui aktivitas menulis. Hingga terbesit keinginan untuk mendirikan sebuah wadah yang bisa bermanfaat untuk orang lain melalui tulisan. 

Tahun 2007 setelah Indari Menikah, sebuah harapan digaungkan. Semoga apa yang menjadi mimpi dan tujuannya kala itu menjadi sebuah bisnis yang berkah di kemudian hari.  Lahirlah sebuah wadah kreativitas yang diberi nama Indscript Creative yang diciptakan untuk perempuan Indonesia.  

Tak terasa, satu per satu tawaran untuk menulis dari penerbit pun berdatangan. Tentunya tema-tema yang diberikan oleh penerbit cukup beragam. Sementara background Indari cukup bersebrangan dengan tema-tema tersebut. Lantas, apa yang dia lakukan? 

Bukan Indari jika perkara tema yang tidak dikuasai saja, lantas menyerah untuk melanjutkan mimpinya. Ide cemerlang dengan berkolaborasi bersama seorang blogger dari Bandung bernama Kang Aswi pun dicobanya tanpa perhitungan. Tak disangka, apa yang dilakukan merupakan solusi yang tepat. Sehingga lahirlah dua tim yang akan membantunya menulis lebih banyak lagi, yaitu Anton dan Tanti. 

Indari mengaku jika mencari penulis bukan perkara gampang. Banyak hal yang harus disiapkan, mulai dari kecakapan dalam menulis, tanggungjawab, dan amanah. Daripada repot sendiri, akhirnya dia memutuskan untuk membuka tawaran agensi untuk penulis. 

Namun sayang, membuka agensi penulis bisa dikatakan tidak mudah. Kebanyakan penulis di era tersebut, mereka masih awan dengan yang namanya agensi penulis. Rata-rata penulis cenderung lebih memilih mengajukan naskahnya langsung ke penerbit tanpa perantara. Terus bergerak mencari celah, Indari mengepakkan sayap melalui media sosial online, yaitu Friendster dan Yahoo guna untuk mencari penulis. 

Dikatakan Agensi Aneh, Tetapi Melesat Tiada Batas 


Indcript creative memberdayakan perempuan indonesia

Karena istilah agensi penulis masih awam, beberapa orang menganggap aneh dengan agensi kepenulisan yang didirikan oleh Indari. Meski demikian, Indari justru tertantang menjadikan agensi tersebut menjadi sebuah agensi penulis profesional.

Sembari terus menulis, Indari mengaku tetap mencari bibit-bibit penulis baru yang potensial demi mengembangkan bisnis. Tidak masalah dikatakan agensi aneh, toh, ini sebuah pekerjaan halal, bukan? 

Justru dari anggapan aneh tersebut, lambat laun agensi kepenulisan yang Indari dirikan melesat jauh. Hal tersebut dikarenakan sebuah improvisasi yang dilakukan oleh perempuan yang mengaku penyuka warna merah tersebut. 

Jika di sebuah penerbit mewajibkan naskah utuh sebagai modal agar sebuah karya bisa diterima oleh editor dan layak terbit. Indari justru membuat aturan dengan mengajukan ratusan buku bermodal judul saja. Sementara naskahnya belum tampak hilalnya. Hehehe aneh memang. Tapi bikin penasaran kisah selanjutnya, kan?

Tetapi inilah yang disebut improvisasi dimana yang terlihat beda, konon akan lebih mudah untuk dijadikan soroton. Dan benar, beberapa judul banyak yang di-acc oleh penerbit, barulah indari akan mengirimkan outline. Setelah outline mendapatkan acc dari editor, penulis pun diminta untuk menulis dengan sebaik-baiknya sesuai dateline yang ditentukan

Menariknya, tawaran tersebut tidak berhenti pada proses naskah yang di acc oleh penerbit-penerbit ternama di Indonesia. Indaripun menawarkan pada penulis, jika berminat menerbitkan karya, Indiscript siap untuk memberikan bantuan cetak. Enak sekali bukan? Yang aneh dan tampil beda justru melambung lebih tinggi. 

Penerbit tertarik dengan keunikan Indscript, hingga tanpa disadari banyak klien berdatangan tanpa diundang. Kala itu, Indscript seolah menjadi angin segar yang mewadahi penulis berbakat, dan menjadi sumber SDM bagi penerbit. 

Kehilangan Memberikan Sebuah Pelajaran



Bukan hal mudah untuk membesarkan Indscript Creative. Nyatanya, sandungan kecil dalam bisnis itu tetap ada. Setelah dua tahun merasakan banjir orderan naskah agensi yang membludak. Dalam satu bulan hampir 60  100 naskah buku mampu dikelola oleh Indscript creative. Namun, karena kurangnya ilmu bisnis, Indari mengaku telah mengecewakan pelanggan. 

Cerita ini bermula ketika marketing dan produksi tidak seimbang sehingga pembuatan naskah buku dalam jumlah banyak tersebut mengalami lost control. Akibatnya, pada tahun 2009 perusahaan indscript hampir mengalami kebangkrutan. 

Saya memulai bisnis ini memang benar-benar otodidak banget, dari pengalaman saya menimba ilmu di sebuah penerbitan di Indonesia dan membaca sebuah buku berjudul Desctop Publisher mengenai peran agency naskah di luar negeri yang sangat berkembang dan kemudian saya aplikasikan pada industri Indscript, jelas indari Mastuti saat sesi wawancara online. 

Hebatnya, Indari merupakan seorang pejuang tangguh. Bukannya menyerah karena perusahaan mengalami kemunduran drastic, justru dia bersyukur dan ingin cepat bangkit membangun kerajaannya kembali. Kerajaan yang didirikan atas dasar passion dan sayang jika harus berakhir begitu saja. 

Indari mulai memikirkan strategi baru dengan mengeluarkan kebijakan, yaitu mengeluarkan sebagian karyawan dan menyisihkan beberapa karyawan yang dianggapnya benar-benar kompeten dan mampu untuk diajak berjalan bergandengan membesarkan indscript. 

Dan hikmahnya, dari kehilangan ini setidaknya ada 4 pelajaran kisah kebangkrutan Indari Mastuti yang bisa dipetik, antara lain: 

1. Memperdalam ilmu bisnis
2. Belajar ilmu tentang memuaskan pelanggan agar tetap loyal
3. Memperbaiki kualitas pelayanan
4. Memahami konsep bisnis tidak sekadar menghasilkan uang, tetapi bagaimana bisa bermanfaat untuk orang lain 

Hadirnya Ibu-Ibu Doyan Nulis Sebagai Semangat Baru


Setelah mengalami kebangkrutan, Indari terus memutar otak bagaimana cara mengembangkan indscript creative agar dikenal lebih banyak orang. Hingga terbesit sebuah ide dengan mendirikan komunitas baru yang diciptakan untuk para perempuan hobi menulis. lahirlah komunitas perempuan yang diberi nama ibu-ibu doyan nulis. 

Kenapa ibu-ibu doyan nulis? 



Sebenarnya ide nama itu muncul karena saya melihat diri sendiri sebagai seorang penulis. Saya melihat saya sebagai Ibu Rumah Tangga. Kalau saya berprofesi sebagai IRT daan bisa produktif menulis dari rumah, bukankah perempuan lain di luar sana juga bisa seperti saya? ucap Indari dengan tegas. 

Maka pada 24 Mei 2010, Komunitas Ibu-ibu doyan nulis resmi diluncurkan dengan visinya yang cukup mulia, yaitu m enelurkan penulis-penulis baru di kalangan ibu rumah tangga.  Ibu rumah tangga bisa berkarya terus menerus tanpa perlu keluar rumah. Dan kini, usia komunitas tersebut sudah hampir 10 tahun. 

Di sini Indari mengaku kehadiran IIDN memberi semangat baru baginya untuk bangkit dari keterpurukan. Dia juga merasa jiwanya mulai terisi kembali dengan adanya IIDN karena banyak ibu rumah tangga yang memiliki minat yang sama sepertinya. Tak hanya itu, yang paling membuat dia bahagia adalah perusahaan Indscript creative yang sempat bangkrut mampu memberikan manfaat untuk orang lain. 

Di usia IIDN yang hampir 10 tahun, telah melahirkan banyak penulis berbakat yang karyanya mampu menembus beberapa penerbit ternama di Indonesia, seperti, Gramedia Pustaka Tama, Elex Media, Gema insani dan  lain sebagainya.

Indari juga menjelaskan tidak mau mengulangi kebangkrutan untuk kedua kali. Maka, belajar dari kehilangan sebelumnya, dia pun berusaha mengubah gaya hidup yang sederhana, mulai berpikir sederhana, dan memperbanyak sedekah. 

Inilah kunci bisnis sebenarnya. 

Mencari Solusi di Masa Kebangkrutan


Jika mendengar kata bangkrut, pastinya identik dengan keuangan. Yup, benar sekali. Saat Indscript Creative mengalami kemunduran, keuangan pun ikut kolaps. Hingga untuk memulai membangun kembali, tak dimungkiri Indari membutuhkan modal yang cukup besar. Namun. Motto yang super telah membentuk pribadinya untuk tidak menyerah sebelum kalah. 

MENTAL adalah MODAL terbesar dibandingkan berapa jumlah uang yang Anda miliki saat ini. begitulah kira-kira tagline hidup yang dia usung untuk membesarkan indcript creative. 

Akhirnya, Indari memutuskan untuk mengikuti kompetisi bisnis sejak tahun 2010 hingga 2012. Qodarullah, ada 10 penghargaan yang mampu dia raih dan melunasi utang. Salah satu kompetisi yang berhasil dia menangkan adalah  perempuan inspiratif Nova 2010 

4 Kunci Kesuksesan Berbisnis dan Menulis Ala indari Mastuti


Kini, saatnya Indscript tumbuh lebih besar lagi.Bukan sekadar perusahaan kecil yang dikhususkan untuk menulis saja, Tetapi banyak peluang-peluang kerja yang sangat membantu pemberdayaan perempuan Indonesia dari rumah. 

Dengan prinsip Indari Mastuti yang tidak gampang menyerah, serta kelincahannya dalam menciptakan ide-ide baru, 13 tahun Indscript Creative terbukti mampu berdiri kokoh meski banyak bermunculan pesaing baru. 

Pasti ada yang penasaran, apa yang menjadikan indscript creative tampak gemilang di bawah kendali kepemimpinan Indari Mastuti. 

1. Mencari Mentor Bisnis untuk membesarkan bisnis


Semahir-mahirnya sebagai pebisnis pemula. Tentunya membutuhkan bantuan orang lain yang lebih berpengalaman. 

Beruntungnya, Indari Mastuti telah menemukan mentor yang tepat. Saat mengikuti kompetisi  bisnis, penyelenggara mempersiapkan mentor untuk meningkatkan kapasitas berbisnis. Dan dari satu mentor ke mentor lainnya, ternyata indari terinspirasi melahirkan ide-ide baru untuk melejitkan bisnisnya di indscript creative. 


2. Menelurkan Inovasi tiada batas

Semuanya harus dilewati seperti anak tangga. Satu per satu, jangan lompat-lompat, karena kalau melompat kemungkinan akan terpeleset. Begitu kata bijak mengatakan. 

Dan Indari Mastuti telah membuktikan kalimat tersebut untuk menjadikan Indscript menjadi besar.

Berawal dari ide pendirian agensi naskah, lalu jasa penulisan biografi. Kemudian merangkak lebih jauh lagi dengan menelurkan inovasi-inovasi baru yang terus bikin kepo. Antara lain, sekolah perempuan, indscript personal branding, Indscript Training Center, wadah menulis Emak Pintar, Produsen Handsock, Co-Founder Kunikita, reparasi bisnis, penulisan dengan workbook, program BUKUin Aja, dan di tahun 2020 ini telah lahir program menulis tanpa bakat, 7 hari menulis buku, dan sekali  nulis jebol penerbit.






Luar biasa. Sungguh sosok yang tidak kehabisan energi untuk terus berinovasi. Karena bagi Indari, kebangkutan membuatnya tidak lagi takut gagal. Just do it something NEW and OUT OF BOX!

3. Memberdayakan kecanggihan teknologi dengan menguatkan personal branding


Tak dimungkiri jika branding melalui media itu sangat powerful. Awal Indscript mulai bangkit, dan Indari memutuskan untuk mengikuti kompetisi sebagai pelunasan utang. Banyak media-media yang me;iput dirinya. Hinga dari sanalah sosok Indari selaku founder Indscript mulai dikenal banyak orang. Klien berdatangan pun mengaku jika Indari, perempuan fenomenal abad ini yang namanya banyak menebar pesona di media sosial. 


4. Tidak berhenti bermimpi


Menuju usia 13 tahun, Indscript bukan lagi sebuah bisnis yang main-main. Indari memiliki mimpi yang sangat besar. 

Di mana dia ingin harus memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat yang seluas-luasnya. Bahkan Di tahun 2024, Indari berharap memiliki 15.000 jaringan pemasaran, di mana dikhususkan untuk perempuan yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga supaya bisa menghasilkan dan produktif dari rumah saja. 

4 Hal Positif yang Patut Diteladani dari Kisah Sukses Indari Mastuti


Setidaknya dari kisah sukses dan bangkrutnya Indari Mastuti mampu memberikan banyak pelajaran pada kita. Tidak hanya tentang bagaimana bangkit dari kebangkrutan, tetapi juga bagaimana perempuan mampu menciptakan peluang. 

Oleh karena itu, ada 4 hal positif yang perlu digaris bawahi dan bisa juga dijadikan pengingat saat diri mulai rapuh dan memilih menyerah.

1. Keberhasilan seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri, bukan orang lain. Dengan pilihan yang benar, maka dia akan bersinar

2. Percaya kepada diri sendiri, bahwa kemampuan kita perlu diasah jika ingin meraih kesuksesan

3. Jika zaman dulu banyak anak, maka banyak rezeki. Tetapi di zaman sekarang, banyak koneksi membuka jalan rezeki

4. Berbisnis harus jujur agar mengukir keberkahan

Semoga sekelumit rekam jejak Indari Mastuti bersama Indscript Creative bisa menebarkan manfaat pada para perempuan di penjuru negeri. 







13 komentar on "Indscript Creative, Wadah Berbisnis dan Menulis Perempuan Kreatif "
  1. Mantap nih kisahnya mbak Indari. Tangguh dan pantang menyerah, yang kayak gini nih perlu dicontoh dan ditiru apalagi buat yg sedang merintis usaha. Trmksh sharingnya mbak...

    BalasHapus
  2. Dari pengalaman Bu Indari ini kita juga belajar ya ... bagaimana sebuah perjuangan itu tak boleh berhenti. Malah sekarang bisa berbagi untuk banyak orang.

    BalasHapus
  3. Aku beruntung banget bisa mendengar kisah perjalanan bisnis Teh Indari sekaligus membaca tulisan teman-teman blogger tentang jatuh bangunnya Indscript Creative. Apalagi saat situasi sedang lesu, wah jadi penyemangat banget. Bahwasanya kita nggak boleh menyerah dengan harapan yang sudah kita semaikan di awal.

    Sukses terus untuk Indscript!

    BalasHapus
  4. Sepakat banget berbisnis itu mesti jujur biar berkah. Inspiratif banget emang teh indari ini. Saya kenal beliau saat ngepoin IIDN.

    BalasHapus
  5. Inspiratif The Indari ini. Salah satu guru menulisku yang luar biasa. Saya kagum dengan semangat Beliau sehubungan memotivasi perempuan agar kreatif dan berdaya. Dan poin ini diantaranya yang saya suka: "Keberhasilan seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri, bukan orang lain. Dengan pilihan yang benar, maka dia akan bersinar"

    BalasHapus
  6. Sangat menginspirasi sekali cerita Mbak Indari ini ya, Mbak Malica. Malah secara tersurat juga menegaskan kalau proses menulis itu sangat panjang, jadi harus terus bersemangat. keren sekali, Mbak Indari terus menebar semangat menulis.

    BalasHapus
  7. Kisah perjalanan mb Indari memang sangat menginspirasi mb, saya pernah juga baca kisahnya dari kawan saya. Bahkan hingga munculnya Indscript hebat banget. Semoga sukses selalu Indscript.

    BalasHapus
  8. Suka banget dengan prinsip pantang menyerahnya Teh Indari ya, perlu diteladani nih,, trus mengutamakan kejujuran agar berkah yaa

    BalasHapus
  9. Aku belum familiar sama Mbak Indari Mastuti ini kak. Tapi kalau dia perempuan mandiri dan kreatif berarti sungguh menginspirasi sekali ya. Apalagi dulu pernah bangkrut tapi Indari tidak mau mengulangi kebangkrutan untuk kedua kali. Keren dia ya

    BalasHapus
  10. Masyaa Allah, kisahnya sangat inspiratif, keren banget bisa meraih 10 penghargaan. Pastinya tdk mudah ya mbak. Smg bisa ikut jejak sukses beliau. Aamiin

    BalasHapus
  11. sangat menginspirasi nih kisah teh Indari semoga dapat menginspirasi bnyk orang ya

    BalasHapus
  12. Wah, 24 Mei 2020 ini Ibu-Ibu Doyan Nulis genap 1 dekade yaaa. Layak dirayakan ini. Hiihii. Sukses selalu untuk Ibu Indari.

    BalasHapus
  13. mbak indari selalu bersemangat apapun keadaannya waktu itu,
    dan akhirnya aku join di grup ini,biar banyak ilmu juga

    BalasHapus

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9