3 CARA MENANGKAP IDE AGAR MENULIS NGGAK JALAN DI TEMPAT

Selasa, 13 Agustus 2019
                   
   
Berbicara tentang "ide" seringkali saya mendengar beberapa penulis pemula mengeluhkannya. Mereka berkata mencari ide itu sulit. Padahal menurut saya, ide itu nggak perlu dicari. Dia akan datang sendiri tanpa berkabar lebih dulu. Nggak percaya? 

Coba simak contoh sederhana dari saya berikut ini: 

Pernah nggak, ketika kamu berada di kamar mandi tiba-tiba saja terpikir ide gila yang ingin ditulis. Misalnya, tokoh novel yang kamu ciptakan mendadak ketemuan dengan mantannya karena sama-sama terjebak macet di jalan raya. Kemudian karena sama-sama haus, akhirnya konkow di café bersama.Eh, nggak tahunya kedua tokoh jadi mellow gara-gara bernostalgia dengan masa lalu.

Nah, ide konyol yang tidak terpikirkan mendadak terlintas begitu saja. Padahal sebelumnya, ketika kamu serius menggerakkan jari-jari lentikmu di laptop, bisa saja kamu tidak pernah terpikir soal bertemunya dua tokoh yang kamu ciptakan itu, kan?


Jadi kesimpulannya, menggali ide itu tidak sulit. Kamu hanya diminta untuk memasang sinyal "kepekaan" agar ide tersebut bisa diolah lebih kreatif. Karena ide juga kadang menggemaskan. Dia suka datang dan pergi tanpa pamitan. Ide tipikal suka-suka yang tiba-tiba terlintas dan pergi begitu saja. Dia susah diatur dan memang sejatinya tidak bisa diatur. Hehehe ...

Dia hadir saat sang empunya dalam keadaan nyaman dan perasaannya senang. Jadi jangan heran, ketika kamu sedang jalan-jalan bersama teman, konkow di mall, pas baca buku, saat meluapkan hobi memasak, eh, tiba-tiba ide melintas begitu saja di kepala.

Namun, ide terkadang juga bikin kesal. Berjam-jam kamu mencoba mencari inspirasi sebuah ide. Akan tetapi kamu tetap merasa stuck untuk menulis, maka istirahatlah sejenak. Biasanya salah satu penyebab kenapa penulis mengalami stuck ide adalah dia terlalu memaksakan diri menulis saat otaknya merasa lelah.

Dan ketika nanti sudah cukup beristirahat, maka kamu tak perlu jauh-jauh mencari ide untuk dijadikan sebuah karya. Mulailah meliarkan imajinasi dari pengalaman hidupmu, entah itu pengalaman menyedihkan maupun menyenangkan, cobalah untuk menuliskannya.

Suminta, seorang sastrawan sekaligus seniman pernah mengungkapkan bahwa Imajinasi yang baik itu bersangkar pada pengalaman. 

Jadi, jika kamu menilik lebih jauh lagi apabila kesulitan mencari ide untuk menulis, sebenarnya fenomena hidup di sekitarmu ini justru bisa dijadikan lahan-lahan subur bagi lahirnya sebuah ide brilliant. Tergantung bagaimana kamu terampil dan cekatan untuk segera menangkap serta mengolahnya menjadi sebuah karya bergizi dan bermanfaat.


Yang menjadi pertanyaan sekarang, biasanya ide suka lewat begitu saja dan di mana saja. Nah, agar ide yang terlintas langsung terekam oleh otak dan tidak menguap, adakah langkah-langkah jitu untuk menangkapnya? 

Secara nih, manusia dengan segudang aktivitas tentunya banyak keruwetan yang terjadi dalam hidupya. Akibat dari keruwetan tersebut bisa saja ide yang sudah datang menguap begitu saja. Oleh karena itu, agar ide tidak menguap dan pergi, kamu harus punya cara untuk mengikatnya. 

Berikut 3 cara menangkap ide agar tulisan nggak jalan di tempat. Simak, yuk! 

  • Mencatat 

Senjata paling jitu untuk menangkap ide hanyalah mencatat. Ketika ide terlintas, catat saja. Siapkan pena dan kertas ke manapun dan di manapun kamu pergi. Seremeh apa pun ide yang muncul, jangan biarkan pergi. 

Kalaupun tak ada pena dan kertas, silakan manfaatkan smartphone yang kamu punya. Pokoknya, ide harus direkam dalam catatan, ya. Jangan kamu simpan dalam kepala saja. kenapa? 

Pikiran kita punya kapasitas perihal mengingat. Dia tidak mampu merekam semua yang kita lihat dan dengar dalam hitungan waktu yang sudah berlalu cukup lama. Pikiran hanya mampu mengingat dalam hitungan detik, dan biasanya akan hilang pada detik ketiga. Sekuat-kuatnya daya ingat pikiran kita, tentu tidak bisa mengalahkan catatan. Karena adanya catatan bisa dijadikan sebuah rekam jejak yang riil.  

Perkara kapan kamu akan mengembangkan ide tersebut, bukanlah masalah yang besar untuk dipikirkan. Sebab kamu bisa mengeksekusi ide tersebut secara bertahap dan berproses.

  • Mulailah Riset

Percayalah kata riset ini tidak seberat yang kamu pikirkan. Memang menurut pengertiannya, riset adalah proses menemukan sebuah fakta. Tapi riset inipun bisa dilakukan dengan cara yang santai dan nyaman. 

Menulis itu ibarat healing. Ketika kamu memikirkan proses menulis itu berat. Jangan salahkan jika tulisanmu akan jalan di tempat. Jadi, berpikirlah bahwa menulis itu mudah. Riset itu mudah. Dijamin, proses menulismu akan menemukan jalannya sendiri. 

Terkait riset, kamu bisa mendapatkannya melalui berbagai cara. Misal tema yang kamu angkat adalah fenomena generasi milenial, maka riset yang kamu butuhkan adalah menemukan fakta-fakta unik yang berhubungan dengan generasi milenial. Caranya, kamu bisa mendapatkan info melalui kehidupan nyata, internet, dan buku. 

  • Menulislah 


Nah, setelah proses mencatat ide dan riset sudah dilakukan. Saatnya kamu mulai menulis. Jangan suka menunda menunda menulis dengan berbagai alasan. Karena menunda inilah yang menjadi penyebab kenapa tulisanmu tidak pernah berhasil sampai pada kata TAMAT. Ide yang sudah ada, silakan dikembangkan dengan didukung oleh riset yang kamu lakukan. 

Bagaimana, menangkap ide hingga menjadi sebuah tulisan utuh, gampang atau mudah? Mulailah bertanya pada dirimu sendiri sekarang, ya. 

Menulis itu tidak hanya butuh niat. Tapi juga sebuah komitmen dan konsistensi. Dan tiga cara menangkap ide agar tulisan tidak jalan di tempat yang saya jelaskan di atas, tidaklah berhasil tanpa sebuah praktik. Jadi, selamat mencoba. Dan jangan lupa praktikkan segera! 
Be First to Post Comment !
Posting Komentar

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9