Muhammad Ahsanul Husna: Menabur Asa Menuai Mimpi lewat Sekolah Gratis

Selasa, 19 September 2023


Nama Muhammad Ahsanul Husna atau yang biasa disapa dengan Ahsan sangat dekat dengan warga Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang.


Sosok kharismatik ini merupakan salah satu pendiri SD Darussalam yang terletak di Jalan Borobudur RT 06/08. Pria kelahiran 27 Juni 1986 ini telah menyandang gelar doktor.


Namun bukan gelar akademiknya yang membuat Ahsan dikenal seluruh lapisan masyarakat, tetapi sifat ramah dan kepeduliannya terhadap dunia pendidikan, terutama bagi kaum muslim dari keluarga kurang mampu.


Bagi Ahsan, ilmu adalah jendela yang bisa mengubah nasib anak-anak yang kurang beruntung di sekitarnya. Semangatnya terlihat jelas dengan tulus dan total membangun generasi muda lewat dunia pendidikan untuk mewujudkan asa dan mimpi anak bangsa.

Mendirikan Sekolah Gratis

Muhammad Ahsanul Husna menyelesaikan pendidikan jenjang S1 di Jurusan Bahasa Arab IAIN Walisongo (sekarang UIN Walisongo) tahun 2009.


Tidak lama setelah lulus S1, tepatnya di tahun 2011 Ahsan lulus S2 Bahasa Arab di UIN Malik Ibrahim Malang lulus dan pada tahun 2022 lalu Ahsan lulus S3 di IAIN Walisongo, Semarang. 


Jiwa pendidik memang kental dalam darah lelaki yang kini mempunyai nama lengkap Dr Muhammad Ahsanul Husna, SPdi, MPd ini. Saat ini Ahsanul Husna menjabat sebagai Wakil Dekan Fakultas Agama Islam Unwahas Semarang.


Selain itu, lelaki kharismatik ini juga aktif di organisasi Nahdlatul Ulama dan menjabat sebagai Ketua I Pergunu (NU) Jateng.


Mimpi besar yang selalu diperjuangkan oleh Ahsan adalah menyediakan pendidikan gratis, khususnya untuk anak-anak muslim yang kurang mampu. Cita-citanya sedikit demi sedikit mulai terlihat dengan semakin banyaknya siswa yang bisa mengenyam pendidikan gratis di SD Darussalam.


Perjuangan Ahsan untuk mendirikan sekolah dan memberikan pendidikan secara gratis untuk anak-anak disekitarnya tidak mudah. Awal berdiri, tepatnya di tahun 2006 Ahsan hanya bisa mendapatkan 7 siswa.


Setiap tahun jumlah siswa yang diasuhnya terus bertambah. Di tahun 2011 lalu SD Darussalam mempunyai peserta didik sejumlah 36 siswa, tahun 2023 ini jumlahnya sudah bertambah berlipat ganda. Saat ini Ahsan mendidik 307 siswa dari kelas 1 sampai 6 yang belajar di dua kelas paralel.


Sekolah gratis yang saat ini dikelolanya didirikan keluarga Ahsan dan tokoh masyarakat di bawah naungan Yayasan Darussalam. Selama 16 tahun, Ahsan mengelola dan mengembangkan sekolah gratis tersebut.


Yayasan Darussalam saat ini dipimpin oleh sang kakak, Bahrul Fawahid. Sedangkan sebagai penasihat, Syihabudin, yang merupakan sang ayah.


Membantu Masyarakat yang Kurang Mampu

Keberadaan sekolah ini sangat membantu masyarakat, terutama dari keluarga kurang mampu untuk memberikan pendidikan yang baik bagi anak-anaknya. Apalagi selama pandemic Covid banyak warga yang terkena imbas sehingga tidak mempunyai biaya untuk sekolah anak-anaknya karena terkena PHK.


Menurut Ahsan yang kini menjabat sebagai supervisor, ide mendirikan sekolah ini berawal dari melihat kebutuhan akan sekolah yang baik dan gratis untuk anak-anak kurang mampu. Sedangkan sekolah negeri yang ada kapasitasnya tidak cukup untuk menampung semua anak tersebut.


Sekolah gratis ini kini mempunyai 19 tenaga pendidik dan satu staf kantor. Meski gratis, namun Yayasan sudah mampu memberikan gaji yang layak.


Hampir semua karyawan mendapat gaji sesuai Upah Minimum Provinsi atau UMP Jawa Tengah. Ahsan menjelaskan bahwa sekolah yang dikelolanya seperti sekolah negeri, semua siswa tidak dipungut biaya sama sekali.


Semua siswa dapat bersekolah dengan nyaman dan aman karena bangunan sekolah tersebut sangat layak, tidak ada kesan sebagai lembaga pendidikan yang tidak memungut biaya.


Begitu juga dengan kualitas pendidikan. Semua siswa tidak hanya mampu mengikuti pelajaran dengan baik namun juga bisa menghafal Asmaul Husna dan bacaan sholat. Bahkan dipastikan semua siswa hafal juz 30 dan beberapa surat pendek saat lulus.


Mencetak Siswa Berprestasi

Sekolah gratis ini juga memberikan pendidikan ekstrakurikuler kepada siswanya. Tidak sedikit dari mereka yang mampu mengukir prestasi tingkat provinsi, bahkan sampai nasional, diantaranya juara kaligrafi, juara khat, juara futsal, Bahkan ada yang juara silat PSHT tingkat nasional

Kehadiran sekolah gratis ini mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan sekolah berkualitas, gratis dan mengajarkan pendidikan agama maupun umum. Sebelum mengelola SD, Yayasan Darussalam terlebih dulu memberikan pendidikan TPQ dan TK.


Awal berdiri, SD Darussalam masih memungut biaya yang cukup terjangkau, yaitu Rp. 20 ribu per bulan, namun ternyata ada sebagian orang tua yang kurang mampu untuk membayarnya.


Berawal dari kepedulian terhadap semua keluarga siswa yang mempunyai latar belakang ekonomi kurang mampu, setelah 2 tahun berdiri atau di tahun 2008, sekolah ini 100% gratis.


Ahsan sudah mulai mengelola sekolah ini sejak awal, tepatnya saat masih menempuh pendidikan S1. Di usia yang masih cukup muda Ahsan sudah mendapat amanah besar sebagai kepala sekolah yang bertanggung jawab terhadap proses belajar dan pengembangan sekolah gratis tersebut.


Awalnya biaya operasional sekolah ini berasal dari dana keluarga dan saat ini sudah semakin banyak donatur yang membantu sehingga mampu meningkatkan kualitas dan memberikan gaji yang lumayan untuk semua karyawan. 

Beasiswa untuk S2

Mimpi Ahsan berikutnya adalah mendirikan sekolah SMP gratis sebagai kelanjutan dari SD yang saat ini sudah dikelolanya. Tahap untuk mencapai mimpi itu sudah mulai dirancang dengan mendata relasi yang mempunyai visi dan misi sama.


Bukan hanya kualitas pendidikan, Yayasan Darussalam juga sangat memperhatikan semua karyawan sehingga betah bekerja di sekolah gratis tersebut. Melalui jaringan dan relasinya Ahsan mengupayakan beasiswa bagi guru SD Darussalam agar bisa melanjutkan S2 gratis di Unwahas.


Bukan hanya untuk guru, bahkan ada beberapa orang yang juga mendapat bantuan pendidikan S2 di Unwahas. Ahsan juga menyediakan tempat tinggal gratis untuk mereka.


Saat ini Muhammad Ahsanul Husna sudah bisa mewujudkan mimpinya untuk memberikan pendidikan gratis berbasis agama kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu.


Ini yang mengantarkannya mendapat anugerah Satu Indonesia Astra atau SIA. SIA merupakan apresiasi yang diberikan Perusahaan Astra kepada masyarakat yang berkontribusi pada perubahan.


Jika Ahsan mampu, tentu kita juga mampu. Kini saatnya kita memberikan sumbangsih untuk kemajuan bangsa dan negara seperti yang sudah dilakukan oleh Muhammad Ahsanul Husna. 


Be First to Post Comment !
Posting Komentar

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9